Mungkin sekarang kau telah bahagia, bahagia bersama dunia aneh mu. Dunia yang sangat aku benci, tapi kau terlalu memuja dunia itu.
Masih ingat tentang aku? Sedikit saja tentang aku? Ahh sudahlah, aku tau kau telah melupakannya. Lalu apakah kau masih ingat tentang kisah kita? Kisah yang kau akhiri begitu saja. Kisah yang kau janjikan sempurna, ternyata memang sangat sempurna. Sempurna membuat aku merasakan sakit, bahkan lebih dari sakit.
Aku hanya ingin membuat mu ''sedikit'' saja merasa bersalah, coba dengarkan cerita ku.
Januari 2011
Kau ingat pada bulan itu? Aah percuma aku bertanya. Untuk pertama kalinya pada bulan itu kau mengakhiri kisah kita. Kau ingat apa alasannya? Kata mu Kau masih mencintai dia, seseorang di masalalu mu yang slalu kau sayangi. Dan bodohnya aku, saat itu aku hanya bisa menangis dan bertanya apakah salah ku. Bolehkah sekarang aku bertanya? Apakah kau bisa melukiskan perasaan ku saat itu? Saat aku dibandingkan dengan orang yang telah mencampakkan mu? Kenapa tak kau hargai saja perasaaan ku, jelas-jelas aku yang menerima mu apa adanya? Lalu untuk apa kau menyatakan cinta mu pada ku di bulan November itu? Hanya menjadi pelampiasan? Ahh bodohnya aku. Tapi aku masih saja memaafkan mu. Karna saat itu aku masih ingin menulis tentang kisah kita.
Lalu aku yang terlalu bodoh ini menerima mu lagi, lagi dan lagi. Kau selalu menyuruh ku untuk berubah menjadi dewasa. Coba kita lihat, apakah kau telah dewasa? Selalu menghindar saat kita ada masalah, dan selalu aku yang meminta maaf. Pernahkah aku mendengar kata maaf atas cinta dari bibir mu? Itukah kedewasaan mu? Aah sial, aku di bodohi oleh mu.
Kau terlalu menggilai dunia maya, dunia aneh mu itu. Bahkan sahabat mu sendiri yang menyatakannya pada ku. Kau lebih memilih untuk ber-update status-ria dari pada membalas satu saja sms ku. Apakah kau akan mati tanpa itu? Lalu untuk apa aku di hidup mu? Aah, aku masih bodoh ternyata.
Januari 2012
Apakah kau ingat? Ini baru saja terjadi diantara kita.Di bulan yang sama dan tahun yang berbeda kau ingin mengakhiri kisah kita untuk yang kesekian kalinya. Masih ingat alasan mu? (Terlalu sakit untuk aku tulis disini). Kau tau, saat aku membaca alasan mu aku hanya tertawa lebar. Karna aku baru menyadari ke bodohan ku yang di bodoh-bodohi oleh mu.
Kau tau sekarang, aku sama sekali tidak sedih. Tidak menangis. Tidak seperti setahun yang lalu. Kau tau sekarang? Aku MUAK dengan hidup mu. Aku Benci pernah mencintai mu. Aku menyesal telah tenggelam ke hati mu. Tapi aku tidak pernah menyalahkan takdir pernah bertemu dengan mu.
Aku masih memaafkan mu, walau kau telah membodohi cinta ku :)
Masih tersenyum
Orang yang slalu kau bodohi